Sosialisasi & Edukasi Guna Mewujudkan Desa Berkemajuan dengan Investasi Saham

(Edukasi desa panciro)

Literasi dan inklusi keuangan masih menjadi pusat perhatian pemerintah. Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Literasi keuangan adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan, serta keterampilan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan dengan baik sedangkan inklusi keuangan merupakan suatu ketersediaan akses untuk berbagai produk, layanan jasa keuangan dan lembaga. Dapat disimpulkan bahwa literasi dan inklusi keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan perekonomian. Di Indonesia sendiri dilihat dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh OJK tahun 2019, tingkat inklusi keuangan mencapai 76,19%, sedangkan tingkat literasi keuangan hanya mencapai 38,03%. Hal ini menunjukkan bahwa secara garis besar masyarakat Indonesia masih belum memahami produk dan layanan jasa keuangan yang ada dengan baik. Hal ini menjadi perhatian penting pemerintah, karena literasi keuangan merupakan keterampilan yang sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat dan kemajuan perekonomian. Salah satu dampak negatif rendahnya literasi keuangan yang sangat disoroti belakangan ini adalah banyaknya masyarakat yang terjebak investasi bodong. Satuan Tugas Waspada Investasi mencatat sejak 2011 hingga 2022 kerugian akibat investasi bodong mencapai 117,5 triliun. Hal ini menjadi bukti rendahnya literasi keuangan masyarakat di Indonesia.

    Untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat terkhusus di pedesaan yang rentan menjadi korban investasi bodong, pada Rabu 01 Februari 2023 Galeri Investasi BEI Unismuh Makassar bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan serta PT Phintraco Sekuritas melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berlokasi di Desa Panciro, Kec. Bajeng, Kab. Gowa. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat pedesaan agar terhindar dari investasi bodong dan juga memperkenalkan Pasar Modal kepada masyarakat desa Panciro. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 30 orang kepala dan ibu rumah tangga yang merupakan warga Desa Panciro. Pada sosialisasi ini masyarakat desa Panciro diberikan pemahaman bagaimana membedakan investasi legal dan illegal, apa itu pasar modal, hingga bagaimana berinvestasi di pasar modal. Dengan sosialisasi ini diharapkan kedepannya masyarakat desa Panciro bisa terhindar dari investasi bodong serta lebih melek dan lebih menyadari akan pentingnya mengenai investasi terkhusus di pasar modal syariah.

(Penyelenggara)

Editor: Abd Haris Pelu (Anggota Galeri BEI Unismuh Makassar)